RADAR SEMBUNG
Jumat, 16 Oktober 2015
Cara Membuat Video Klip
VIDEO KLIP adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa
efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik,
instrumennya dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan
produk (lagu) agar masayarakan dapat mengenal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD.
Memberikan imbas bagi seluruh stasiun TV untuk mendapatkan pemasukan dari iklan yang
membeli tayangannya baik dalam bentuk program musik atau sebagai iklan itu sendiri, bahkan
juga memberikan kesempatan bagi seluruh insan muda yang kreatif baik sebagai sutradara atau
crew kreatif di dalamnya.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT VIDEO KLIP
1. SIMBOL
Tidak perlu adanya keselarasan antara gambar dan lirik, bahkan seringkali tidak
ada hubungan antar keduanya.
2. VERBAL
Gaya desain penggambaran akan disesuaikan dengan isi lirik (gambar dan lirik saling
menyatu).
UNSUR VIDEO KLIP
1. Bahasa Ritme (irama)
Pelajari birama dulu apakah slow beat, fast beat, middle beat dan coba rasakan
dengan ketukan-ketukan kaki untuk memperoleh tempo yang pas.
2. Bahasa Musikalisasi (instrument musik)
Pembuat Video Klip atau biasa disebut VIDEO CLIPPER haruslah mempunyai
sebuah wawasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan musik baik itu jenis
musik, alat musik, bahkan juga profil band.
3. Bahasa Nada
Perhatikan aransemen nada, diskusikan dengan piñata musiknya tentang aransemen
yang dibuat. Selanjutnya rasakan dengan hati nada-nada tersebut.
4. Bahasa Lirik
Seorang VIDEO CLIPPER dituntut mempunyai sebuah imajinasi visual terhadap
lirik dan lagu walaupun tidaklah harus secara verbal.
Jika ada lirik yang mengungkapkan kata ‘CINTA’ maka sebagai simbolisasi tidak
harus dengan bunga, warna pink, atau hati. Bisa saja berupa kertas (surat), sepatu
butut (cinta tanpa mengenal status social), air (cinta yang mengalir). Atau bahkan
bias dengan tarian kontemporer.
5. Bahasa Performance (penampilan)
Selami karakter pemusik, penyanyi, pemain band baik dari latar belakang
bermusiknya, hingga ke profil fisiknya (hidung, mata, style, fashion dan gerak tubuh).
TEKNIS SEDERHANA PEMBUATAN VIDEO KLIP
1. PENENTUAN LOKASI SYUTING
INDOOR
Indoor on place (café, rumah, gedung pekantoran)
Kebutuhan akan property sedikit lebih simple karena kebutuhan property seperti seperti meja,
kursi, lemari, lampu hias, buku, dan sebagainya sudah tersedia. Penambahan property cenderung
untuk melengkapi kebutuhan story board.
Indoor Studio
Harus mampu menata, membuat bahkan membangun set design sesuai denga kebutuhan story
board. Hal ini menjadikan kemampuan pengembangan estetika seni mendapat peranan besar,
karena tudgas seorang piñata artistic haruslah menciptakan bukan memanfaatkan set yang sudah
ada.
OUTDOOR
Cenderung memanfaatkan segala property dan nuansa alam yang sudah ada dan cenderung yang
lebih banyak diadopsi adalah natural keunikan alam atau lingkungannya (di pantai, pasar,
gunung, dsb)
2. STORY BOARD
Dalam memproduksi video klip hal pertama yang harus dituangkan dari konsep adalah STORY
BOARD, karena dari story board seorang sutradara video klip dapat mengungkapkan
imajinasinya melalui gambar-gambar konsep visual yang bercerita.
Dari story board lah seorang klipper akan lebih mudah berkonsentrasi dalam hal-hal yang
bersifat teknis visual, penataan cahaya, penataan artistic, camera angle, ataupun performance
sang artis.
3. PERALATAN SYUTING/ PRODUKSI
Peralatan yang dibutuhkan sangat ditentuntukan oleh klip seperti apa yang akan dibikin, hanya
saja pasti ada alat utama yang harus ada terutama :
CAMERA dengan kelengkapan seperti tripod, dolly, dolly track, crane.
LIGHTING dengan kelengkapan stang, filter, dsb
4. MEMPERKUAT CREW
Pastikan anda bersama crew dan tim yang kompak dengan dipimpin seorang sutradara dalam
pelaksanaan produksinya. Dalam penentuan crew tidak ada patokan berapa jumlahnya.
Semuanya sangat tergantung dari produksi itu sendiri seberapa banyak ia membutuhkan tenaga.
5. PENGAMBILAN GAMBARSetiap gambar yang diambil tentunya berdasarkan story board
yang telah dibuat. Shot-shot untuk video klip sebenarnya tidak ada aturan khusus secara teknis
tetapi dalam instruksi dan istilah-istilah yang dipakai tetap menggunakan aturan secara umum.
Misal : Close Up, Medium shot, Cut, Cue, Running, dsb. Hal ini tentunya adalah untuk
memudahkan dalam hal pelaksanaan teknis saat pra produksi, produksi dan editing.
6. EDITING
Pada era yang serba digital ini, editing mempunyai peranan yang cukup penting dalam proses
akhir produksi sebuah video klip. Bahkan editing juga dapat mengatasi segala keterbatasan alat
pada saat produksi untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan story board.
Namun dengan hebatnya teknologi editing yang ada, sebagai seorang video klipper tetap dituntut
harus mampu memperoleh produksi semaksimal mungkin tanpa tergantung dari editing.
Tentang Sinematografi/cinematograhy
Sinematografi
Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris cinematograhy yang berasal dari bahasa
latin kinema ‘gambar‘. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang
membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung gabungkan gambar tersebut
hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide.
Sejarah sinematografi sangat panjang, namun di sini tidak akan dibahas tentang “perjalanan”
sinematografi dari awal. Kemajuan teknologi akan terus berkembang, demikian juga dengan
teknologi sinematografi, sehingga kini dikenal dengan sinematografi digital. Kemajuan ini tentu
saja akan lebih memudahkan para sineas dalam berkarya. Sebelum lebih lanjut membahas
sinematografi, baiknya kita fahami dulu makna dari sinematografi itu sendiri.
Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya
yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya
fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar.
Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi
memanfaatkan rangkaian gambar.Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan
teknik rangkaian gambar atau dalam senematografi disebut montase atau montage.
D.O.P
D.O.P atau Director of Photography adalah seorang seniman yang melukis dengan cahaya. Dia
harus familiar dengan komposisi dan semua aspek teknik pengendalian kamera dan biasanya
dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan teknis yang muncul selama perekaman film. D.O.P
sangat jarang mengoperasikan kamera. Kerja D.O.P sangat dekat dengan sutradara untuk
mengarahkan teknik pencahayaan dan jangkauan kamera untuk setiap pengambilan gambar. “Itu
adalah salah satu alasan utama kita untuk berusaha mendapatkan uang untuk menjadi entertain.
Karena jika bukan untuk bakat dan pengetahuan sinematografer tidak ada jalan untuk membuat
dunia kata-kata penulis kedalam gambar yang bisa dilihat oleh semua orang” demikian kata
Sinematografer Michael Benson.
Banyak orang berpikir bahwa sutradara mengatur seorang aktor apa yang harus dia lakukan dan
D.O.P mengambil gambar. Ini benar, tetapi ada banyak lagi proses selain hal tersebut. Perubahan
dari script ke dalam layar lebar adalah melalui lensa seorang D.O.P. Pembuatan film adalah
bekerja bersama dengan apa yang ada disana, dan memfilter apa yang ada disini melalui suatu
alat yang disebut kamera. Sampai frame pertama digunakan, ini hanyalah sebuah kontrak, ide,
konsep, script dan harapan.
Sinematografi tidaklah hanya melihat melalui kamera dan mengambil gambar. Namun tentu saja
memerlukan mata yang tajam dan imaginasi yang kreatif. Ini juga memerlukan pengetahuan
tentang kimia dan fisika, persepsi sensor yang tepat dan tetap fokus kepada detail. Hampir dari
semua itu memerlukan kemampuan untuk memimpin dan juga mendengar, untuk menjadi bagian
dari tim kreatif dan proses, dapat dengan memberikan saran yang membangun dan kritis.
Sinematografer memerlukan waktu yang panjang dalam pekerjaannya dan memerlukan
pengamat, waktu yang pendek untuk masuk ke dunia yang baru
Bekerja dengan Sutradara
Tanggung jawab utama dari D.O.P adalah untuk menciptakan jiwa dan perasaan dalam gambar
dengan pencahayaan mereka. Tergantung kepada gaya sutradara, anda dapat memutuskan untuk
memilih penampilan film anda sendiri, atau, biasanya setelah meeting dengan sutradara dan
biasanya dilakukan bagian artistik yang anda pilih untuk mengatur teknik pencahayaan yang
sesuai. Atau sutradara memiliki ide sendiri seperti apa bentuk film ini dan ini akan menjadi tugas
D.O.P untuk memenuhi keinginan ini. Semua jalan kerja yang berbeda-beda ini hanyalah
panduan yang menyenangkan dalam usaha untuk memenuhi harapan sutradara dan memberikan
apa yang dia inginkan dan semoga memberikan kebanggaan dan kesetiaan seorang sutradara.
Sutradara dan sinematografer seharusnya secara konstan berdiskusi tentang angle kamera, warna,
pencahayaan, blocking dan pergerakan kamera. Sutradara tahu apa yang dia inginkan.
Bagaimana dia mengerjakan ini biasanya tergantung kepada sinematografer. Sinematografer
menawarkan ide dan menerima penolakan. Sutradara adalah kapten dari kapal. Seberapa banyak
atau sebatas mana kolaborasi yang dia inginkan adalah keputusannya
Sinematografer Darius Khondji mengatakan ”Saya melihat pekerjaan saya adalah untuk
membantu director dalam memvisualisasikan film. Ini akan menjadi proses yang terus-menerus,
ada banyak hubungan dengan sutradarara tidak hanya sebatas profesional, sering kali menjadi
teman dekat dalam kolaborasi kami. “
“Sebagai seorang manager, saya mempelajari banyak hal tentang bagaimana mengatur orang.
Saya belajar bagaimana merencanakan dan apa peran penting sebuah tim. Saya belajar cara
menangani lokasi, bekerja sebagai AD, mengendarai mobil, dan sebagian pertunjukan, bahkan
sebagai pemegang kunci. Semua posisi adalah pelajaran yang tidak ternilai,” kata Neil Roach.
Salah satu pelajaran terpenting yang telah dipelajari Neil Roach sepanjang karirnya tentang
pembuatan film adalah mengenai kolaborasi. “Saat anda bekerja dengan sutradara yang tepat,
anda dapat menghasilkan kerja yang menakjubkan” Dia berkata, “Tidak menjadi masalah dengan
sutradara, yang harus anda lakukan adalah anda bekerja yang terbaik. Karena tugas alami
seorang kameramen adalah selalu berkata ‘tidak’. Tidak, anda menginginkan terlalu banyak
cahaya. Atau ‘tidak’ anda tidak dapat melakukan ini dan itu. Dalam hati, saya selalu
menggambarkan ini untuk menyenangkan diri saya sendiri, dan memperoleh apa yang saya
inginkan pada waktu yang sama, memberikan pegawai apapun yang mereka inginkan.”
Sebagai seorang kepala departemen senior, D.O.P diharapkan dapat menjadi contoh keseluruhan
unit. Sering kali hanya individu dari sinematografer yang bekerja sebatas kualitas fotografi saja.
Ketepatan waktu, perilaku kru, pakaian, kesopanan semua menjadi satu, setidaknya bagian dari
D.O.P sehingga mereka menetapkan standar profesional untuk setiap kru. D.O.P bertangung
jawab untuk semua hal yang berkaitan dengan fotografi pencahayaan film , exposure, komposisi,
kebersihan, dll, yang semua itu adalah tanggung jawab mereka
“Operator kamera memainkan peran yang terpenting dalam membuat film dengan sutradara.
Seorang operator pemula akan tidak percaya diri dengan sutradara. Ada segitiga sutradara,
kamera (dan operator) , serta aktor” Michael Benson menjelaskan “Saat segitiga tersebut rusak,
jalur komunikasi juga akan rusak. Ini dapat menjadi berbagai bentuk, tetapi segitiga tersebut
adalah hal terpenting dari film dan pencerita dapat berafiliasi dengan ini. Operator adalah orang
yang tahu jika suatu pengambilan sudah fokus. Saat ini ada suatu kesalahan bahwa teknologi
dapat membetulkannya. Tetapi jika pengambilan tidak fokus, tidak ada teknologi yang dapat
merubah supaya fokus”
Grip
Grip bertanggung jawab pada dolly track dan semua gerakan yang dilakukannya. Dia juga
bertanggung jawab untuk memindahkan tripod untuk setup selanjutnya: focus puller biasanya
bersama dengan kamera. Salah satu hal terpenting adalah kamera tidak boleh dipindahkan saat
dia masih berada di tripod. Grip juga bertanggung jawab terhadap gedung, atau mengatur
gedung, mengawasi gedung, setiap konstruksi yang diperlukan untuk mendukung jalur atau
pergerakan kereta supaya bisa berjalan. Tingkat dan kerataan kerja dorongan track adalah kunci
sukses pengambilan gambar. Perawatan jalur dolly dan peralatannya adalah tugas grip. Mereka
akan sering membangun atau membuat beberapa hal kecil untuk memperbaiki kamera di hampir
setiap objek
Gaffer
Gaffer adalah seorang kepada elektrik dan akan bekerja langsung dengan D.O.P. Beberapa
D.O.P akan menentukan bentuknya dan pintu gudang dan yang tidak dia inginkan- ini tergantung
kepada bagaimana mereka ingin bekerja bersama, Sering D.O.P akan dekat dengan gaffer
daripada anggota kru lain. Mereka sangat vital untuk kesuksesannya
Sejak pertama kali sinematografer Ward Russell “naik“ menjadi Director Photography, dia
memberikan nasihat kepada gaffernya “Saya selalu memberitahukan kamu bahwa kamu dapat
belajar dari bayangan daripada dengan melihat cahaya Anda dapat mengatakan arah,
kelembutan, intensitas, dan perbandingan kepada bayangan. Bayangan memberikan kamu
kontras dan kontras yang memberikan kamu bentuk dan drama. Exposure saya selalu sesuai,
tidak lebih, seberapa detail saya ingin melihat dalam bayangan sama dengan seberapa terang
saya ingin dari cahaya. Untuk saya, sekali anda memiliki titik yang tepat untuk cahaya, proses
kreatifnya adalah seberapa banyak cahaya yang dapat anda ambil“
Kamera Film
Manusia telah dibohongi oleh film selama berabad-abad. Salah satu alasannya adalah oleh satu
peralatan kecil sederhana (yang juga merupakan peralatan dasar sinematografer), kamera film,
untuk merekam langsung dari imaginasi kita. Hal pokok dari kamera film adalah beberapa kotak,
salah satunya dengan lensa di depan dan mekanisme yang dapat ditarik sesuai dengan lama film
setidaknya enam belas kali setiap detik.
Hal lainnya memiliki panjang yang sesuai untuk mekanisme film, dengan ruang yang tersisa
untuk mengambil gambar setelah exposure. Saat gambar-gambar dari alat ini diproyeksikan oleh mekanisme yang sesuai, mereka memberikan representasi dari scene asli dengan semua
pergerakannya yang ada didalamnya untuk ditampilkan dengan benar.
Bagian mesin yang sangat tepat ini memiliki sejumlah fungsi, yang masing-masing memerlukan
pemahaman dan perawatan, dari kamera untuk tetap menghasilkan yang terbaik dan konsisten.
Seorang kameramen pemula harus mencoba untuk familiar dengan itu semua dan nyaman
dengan pengoperasian kamera, sehingga dia dapat berkonsentrasi untuk aspek kreatif dari
cinematography. Pergerakan mekanisme film adalah berbeda dengan kamera saat hanya sebagai
sebuah kamera. Ilusi dari pergerakan gambar diciptakan oleh pergantian fotografi yang cepat.
Menghasilkan gambar yang bergerak cepat dengan panjang tertentu dari gambar yang ada adalah
yang menjadi perhatian dari pandangan manusia. Jika gambar dipancarkan ke retina, mata
manusia akan melihat gambar, singkatnya, secara keseluruhan dan seterusnya, untuk periode
yang singkat, gambar akan tetap berada di dalam manusia saat menjadi redup atau menghilang.
Jika gambar kedua ditembakkan ke retina manusia akan dapat melihat dua gambar yang
berkelanjutan tanpa ada sorotan yang pertama.. Proses flashing gambar yang berkelanjutan ini
akan membuat otak menganggap tidak ada jarak antara dua gambar tersebut dan pergerakannya
lembut. Laju flashing gambar ke mata adalah sepuluh flash setiap detiknya, dalam laju ini efek
kedip akan tidak terasa. Hanya di sekitar enam belas atau delapan belas gambar baru per detik
yang menyebabkan pergerakan dianggap sebagai suatu pergerakan yang dapat diterima dan efek
kedip dapat dikurangi sampai ke titik yang dapat diabaikan.
Seiring pergantian abad, laju frame menjadi 18 frame per detik (fps) menjadi sesuatu yang
umum. Saat ini baik kamera dan proyektor masih dengan tuas tangan dan memiliki kecepatan 2
putaran per detik yang akan menghasilkan laju frame, yang sangat nyaman.
PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSI
- Pengertian Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
- Jenis-Jenis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).
Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
- Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
- Proses produksi terputus-putus
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
- Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
Persediaan Bahan Baku
- Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan.
Pengendalian persedian merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar. Menurut Handoko (2000), bila perusahaan menamankan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “Opportunity Cost” (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan”. Sebaliknya, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya karena kekurangan bahan.
Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.
Fungsi-fungsi persediaan antara lain (Handoko, 2002) :
- Fungsi Decoupling
Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara internal dan ekstrenal sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari langganan. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuation Stock.
- Fungsi Economis Lot Sizing
Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi dan membeli sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko kerusakan).
- Fungsi Antisipasi
Persediaan berfungsi sebagai pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang. Persediaan ini penting agar kelancaran proses produksi tidak terganggu.
Persediaan ada berbagai jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara pengelolaannya juga berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2002):
- Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
- Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk.
- Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
- Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
- Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
- Peranan Persediaan
Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk:
- Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
- Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
- Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
- Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
- Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
- Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.
Persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menggabungkan antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan bagi perusahaan untuk melaksanakan operasi produksi, karena faktor waktu antara operasi itu dapat dihilangkan sama sekali atau dimininumkan (Assauri, 1999).
- Arti Penting Persediaan Produk Jadi
Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat persediaan produk jadi. Tujuan adanya persediaan produk jadi adalah untuk meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk memenuhi kekurangan pasokan produk jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang disimpan perusahaan. Oleh karena itu tingkat persediaan produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan (Kusuma, 1999).
Fluktuasi permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang diproduksi pada saat sepi, dan persediaan tersebut digunakan pada saat permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya sebagai akibat pembatalan pesanan dan ketidakpuasan pelanggan (Kusuma, 1999).
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
- Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
- Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
- Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
- Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode
Economic Production Quantity (EPQ)
Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Menurut Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin menganggur, (2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling, (4) biaya ekspedisi dan sebagainya.
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
- Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
- Biaya modal (opportunity cost of capital)
- Biaya keusangan
- Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
- Biaya asuransi persediaan
- Biaya pajak persediaan
- Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
- Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.
https://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/
Pengertian dan Tugas Tugas Sutradara
Tugas Sutradara - Film merupakan sebuah karya seni berbentuk audio visual hasil produksi manusia. Ada banyak film-film bagus dan berkualitas yang beredar di sinema dan bioskop-bioskop, baik film film barat produksi Hollywood, film film Asia atau film Indonesia. Untuk membuat film dibutuhkan sebuah tim produksi khusus yang terdiri dari masing-masing crew dengan tugas job description masing-masing. Dalam tim produksi beberapa crew yang penting dan memegang tanggungjawab yang cukup besar antara lain adalah produser dan juga director atau sutradara.
Sutradara merupakan orang yang bertanggungjawab dalam set produksi. Ia dituntut untuk kreatif dalam bidang sinematografi agar menghasilkan visualisasi film yang bagus dari skenario dan naskah yang telah dibuat. Berikut akan kami tampilkan pengertian dan tugas tugas yang dilakukan sutradara dalam proses produksi film.
Pengertian Sutradara
Dalam bidang proses pembuatan film, sutradara adalah seorang pembuat film yaitu orang yang bertanggungjawab dalam proses produks film, mulai dari mengarahkan talent pemain hingga mengambil adegan yang diperlukan. Dalam bahasa Inggris, sutradara disebut dengan director. Peran sutradara sangat penting dan besar dalam proses produksi film atau movie. Sutradara juga menentukan keberhasilan produksi film. Sutradara bertugas mengarahkan film sesuai dengan skrip yang telah dibuat.
Dalam hal ini, sutradara bekerjasama dengan kru-kru lain seperti produser film atau penulis skrip. Sutradara lalu merekam adegan sesuai dengan skenario dan naskah dengan mempertimbangkan efek seni kreatif dan drama, baik audio maupun visual. Seorang sutradara juga berperan dalam membimbing kru teknisi dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya.
Tugas Sutradara
Sutradara merupakan orang yang paling berkuasa dalam set lokasi shooting film. Ia juga memiliki tugas tugas yang dimiliki mulai saat proses pra produksi, proses produksi hingga proses pasca produksi.
- Mempelajari skenario, mulai dari membaca dan memahami untuk kemudian divisualisasikan dalam bentuk adegan dan scene.
- Memilih kru yang akan digunakan dalam proses pengerjaan film dengan dibantu produser.
- Melakukan casting film untuk memilih aktor dan aktris yang akan bermain, dengan bantuan asisten sutradara dan casting director.
- Melakukan pengerjaan rehearsal yaitu melakukan pembahasan bersama bersama aktor dan aktris untuk menyampaikan visi dan misi film tersebut.
- Mencari tempat lokasi shooting dengan bantuan kru-kru lain.
- Memberi pengarahan dan input terhadap tiap aktor dan aktris agar menjiwai peran sesuai dengan skenario dan naskah yang telah dibuat.
- Mengambil keputusan secara cepat jika ada kendala saat proses shooting.
- Memimpin jalannya shooting pengambilan adegan.
- Menentukan adegan-adegan yang akan dilakukan.
- Melakukan evaluasi materi editing yang telah dikerjana oleh editor dan mixing.
Itulah informasi mengenai pengertian dan tugas sutradara dalam proses produksi film, baik saat proses pra produksi, proses produksi hingga proses pasca produksi. Sutradara tentu dituntut untuk kreatif agar bisa menghasilkan sebuah film yang bagus dan berkualitas dan enak ditonton. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat.
Sumber : http://namafilm.blogspot.com/2014/07/pengertian-tugas-sutradara.html#ixzz3onRaJXyi
Jumat, 25 September 2015
Apa Itu WPAP dan Sejarah Singkat
WPAP merupakan singkatan dari Wedha's Pop Art Potrait adalah gaya seni pop art yang dipopulerkan oleh Wedha Abdul Rasyid yang sekaligus pembuat aliran ini. WPAP dahulu bernama FMB ( Foto Marak Berkotak ). Secara teknik, WPAP mempunyai ciri khas tertentu dalam penggambaran objek, dimana dalam WPAP anda akan menemukan bidang berkotak-kotak dan penuh dengan warna-warni antar bidang tanpa menghilangkan karakter objek atau model yang digambar. Dalam WPAP anda pasti tidak akan menemukan bidang-bidang lengkung sebab itulah WPAP mempunyai ciri khas tertentu yang membuat WPAP mempunyai keunikan tersendiri dalam segi teknik pembuatan.
Sejarah Singkat WPAP
Dimulai sekitar tahun 1990-1991 berawal dari kegelisahan menggambar sosok manusia yang realis karena seiring bertambahnya usia. Menurut Wedha, gambar sosok manusia realis mempunyai tingkat kesulitan paling tinggi di tambah dengan faktor memilih, mencampur warna menjadi hal yang menyulitkan. Kemiripan warna kulit manusia, kehalusan goresan, menjadi sesuatu yang mahal bagi Wedha.
Dari kegelisahaan itulah, Wedha mulai memikirkan cara melukis sosok manusia dengan cara yang lebih mudah dengan mengutak atik titik, garis dan bidang. Berawal dari situ mulailah Wedha membayangkan gambar sosok manusia sebagai kumpulan bidang-bidang datar yang dibentuk oleh garis-garis imajiner.
Sebelum menemukan cara membuat seperti sekarang ini dimana teknologi sangat membantu mempermudah dalam pembuatan WPAP Wedha harus melalui proses yang begitu panjang dari membuat WPAP dengan manual sampai ke digital pada era sekarang ini.
Berikut ini adalah proses WPAP yang dilalui pak Wedha Abdul Rasyid Dari Masa Ke masa
Berikut ini adalah proses WPAP yang dilalui pak Wedha Abdul Rasyid Dari Masa Ke masa
Demikianlah sedikit tentang apa itu wpap dan sejarah singkat wpap yang dirujuk dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.
Sumber : http://www.fredtezar.com/2013/07/apa-itu-wpap-dan-sejarah-singkat.html
Produksi Minyak Mentah Naik 800 Ribu Barel Perday
Produksi Minyak Mentah Naik 800 Ribu Barel Perday
www.beritaheadline.com - JAKARTA - SKK Migas mencatat terjadi kenaikan produksi minyak mentah di bulan September hingga mencapai rata-rata level 800.500 barel per hari, sebelumnya pada bulan Agustus 2015 produksi berkisar 776.500 barel per hari. Sehingga dalam periode bulan Januari hingga September 2015 rata-rata berkisar 783.000 barel per hari atau 95 persen dari target produksi yang telah disepakati dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.
Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Budi Agustyono menyebutkan total produksi rata-rata minyak dan gas bumi sebesar 2,21 juta barel ekuivalen per hari. Dipastikan produksi rata-rata akan terus meningkat hingga akhir tahun karena pengerjaan sejumlah proyek migas hampir selesai.
"Untuk gas, produksinya cenderung stagnan diangka 8.000 juta kaki kubik per hari, dimana untuk industri hulu migas dituntut untuk bekerja keras mencapai target lifting migas yang ditetapkan pemerintah," tuturnya.
Dengan demikian maka realisasi penerimaan Negara, per tanggal 4 September 2015 tercatat sebesar US$ 10,03 miliar atau sekitar Rp 140 triliun. Angka ini berkisar 67 persen dari target penerimaan sebesar US$ 14,99 miliar.
Menurutnya, pencapaian target nasional cukup sulit dilakukan karena terkendala saat pelaksanaan di lapangan. Apalagi dampak penurunan harga minyak dunia, dan membuat industri hulu migas dituntut melaksanakan efisiensi biaya operasi.
Efisiensi mencakup renegosiasi ulang dengan sub kontraktor agar dapat memberikan fleksibilitas harga sehingga dapat menjaga keekonomian proyek yang telah direncanakan.
''Sudah ada contoh kasus, renegosiasi kontrak rig di Total E&P Indonesie dan PHE WMO, mereka melakukan penghematan besar-besaran,'' tuturnya.
Selain itu, pelaku usaha hulu migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) juga melakukan perubahan skenario operasi lapangan yang lebih sederhana serta kolaborasi operasi dengan perusahaan migas yang wilayahnya berdekatan, seperti sharing penggunaan material dan peralatan.
SUMBER : http://www.beritaheadline.com/berita-2027-produksi-minyak-mentah-naik-800-ribu-barel-perday.html
.
.
Yogya Diguncang Gempa, Warga Berlarian ke Luar Rumah
Jakarta - Guncangan gempa terasa di Yogyakarta dan Purworejo, Jateng. Guncangan membuat kaca jendela bergetar dan warga berlarian ke luar rumah.
"Guncangannya kuat sekali terasa beberapa detik. Kaca jendela bergetar," kata warga Yogyakarta, Khun, kepada detikcom pukul 20.42 WIB, Jumat (25/9/2015).
Dia merasakan guncangan selama beberapa detik. Warga di Perumahan Pondok Permai, Bantul, Yogyakarta, tempat dia tinggal pun berlarian ke luar rumah.
"Semua lari ke luar rumah, tapi saya sudah masuk lagi ke rumah. Tidak ada gempa susulan," ucapnya.
Informasi serupa juga disampaikan oleh pembaca pasangmata.com di Purworejo yang merasakan guncangan gempa. Belum ada informasi dari BMKG terkait gempa ini.
(imk/nrl)
"Guncangannya kuat sekali terasa beberapa detik. Kaca jendela bergetar," kata warga Yogyakarta, Khun, kepada detikcom pukul 20.42 WIB, Jumat (25/9/2015).
Dia merasakan guncangan selama beberapa detik. Warga di Perumahan Pondok Permai, Bantul, Yogyakarta, tempat dia tinggal pun berlarian ke luar rumah.
"Semua lari ke luar rumah, tapi saya sudah masuk lagi ke rumah. Tidak ada gempa susulan," ucapnya.
Informasi serupa juga disampaikan oleh pembaca pasangmata.com di Purworejo yang merasakan guncangan gempa. Belum ada informasi dari BMKG terkait gempa ini.
(imk/nrl)
Akhiri hari anda dengan menyimak beragam informasi penting dan menarik sepanjang hari ini, di "Reportase Malam", Senin sampai Jumat pukul 00.30 - 01.00 WIB, hanya di Trans TVSUMBER ; http://news.detik.com/berita/3028483/yogya-diguncang-gempa-warga-berlarian-ke-luar-rumah
sejarah singkat perjuangan indonesia tuk merdeka
Sejarah Singkat Perjuangan Indonesia
A.Sejarah Perjuangan Bangsa.
Perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan dilanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang senantiasa tumbuh dan berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRi dalam wadah Nusantara.
B. Era Sebelum Penjajahan
Sejak tahun 400 Masehi sampai dengan tahun 1617, kerajaan-kerajaan yang ada di Bumi Persada Nusantara adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Kediri, Singasari, Majapahit, Samudera Pasai, Aceh, Demak, Mataram, Goa dan lain-Iainnya, merupakan kerajaan-kerajaan yang terbesar di seluruh Bumi Persada Nusantara. Nilai yang terkandung pada era sebelum penjajahan adalah rakyat yang patuh dan setia kepada rajanya membendung penjajah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kedaulatan sebagai bangsa monarchi yang merdeka di bumi Nusantara.
C. Era Selama Penjajahan
B. Era Sebelum Penjajahan
Sejak tahun 400 Masehi sampai dengan tahun 1617, kerajaan-kerajaan yang ada di Bumi Persada Nusantara adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Kediri, Singasari, Majapahit, Samudera Pasai, Aceh, Demak, Mataram, Goa dan lain-Iainnya, merupakan kerajaan-kerajaan yang terbesar di seluruh Bumi Persada Nusantara. Nilai yang terkandung pada era sebelum penjajahan adalah rakyat yang patuh dan setia kepada rajanya membendung penjajah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kedaulatan sebagai bangsa monarchi yang merdeka di bumi Nusantara.
C. Era Selama Penjajahan
Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai dengan 1945 yaitu bangsa Portugis, Belanda, inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional Pertama, yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr. Sutomo Dan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dan 20 tahun kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 ditandai dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari kesadaran masyarakat untuk berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa Indonesia berikrar : “BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU : INDONESIA”. Pernyataan ikrar ini mempunyai nilai tujuan yang sangat strategis di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia. Niiai yang terkandung selama penjajahan adalah Harga diri, solidaritas, persatuan dan kesatuan, serta jati diri bangsa.
D. Era Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan.
D. Era Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan.
imulai dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1949; dimana pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang me!alui Perjanjian Kalijati. Selama penjajahan Jepang pemuda ¬pemudi Indonesia dilatih dalam olah kemiliteran dengan tujuan untuk membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pelatihan tersebut melalui Seinendan, Heiho, Peta dan lain-lain, sehingga pemuda Indonesia sudah memiliki bekal kemiliteran. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom atomnya kota Hirosima dan Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan kekosongan kekuasaan yang terjadi di Indonesia digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pemuda Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang yang tidak kenal menyerah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta keikhlasan berkorban telah terpatri dalam jiwa para pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaannya, yang kemudian diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta. Setelah merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Pertama) dan tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Kedua), dan pemberontakan PKI Madiun yang didalangi oleh Muso dan Amir Syarifuddin pada tahun 1948. Era merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengandung nilai juang yang paling kaya dan lengkap sebagai titik kulminasinya adalah pada perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Nilai-nilai kejuangan yang terkandung dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan ‘adalah sebagai berikut :
1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).
2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban.
3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah.
4. Nilai kejuangan harga diri.
5. Nilai kejuangan percaya diri.
6. Nilai kejuangan pantang mundur.
7. Nilai kejuangan patriotisme.
8. Nilai kejuangan heroisme.
9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan.
10. Nilai kejuangan rasa setia kawan.
11. Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air
12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.
1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).
2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban.
3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah.
4. Nilai kejuangan harga diri.
5. Nilai kejuangan percaya diri.
6. Nilai kejuangan pantang mundur.
7. Nilai kejuangan patriotisme.
8. Nilai kejuangan heroisme.
9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan.
10. Nilai kejuangan rasa setia kawan.
11. Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air
12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.
E. Era Mengisi Kemerdekaan.
Pada awal mengisi kemerdekaan timbul berbagai masalah antara lain timbul pergantian kabinet sebanyak 27 kali dan terjadinya berbagai pemberontakan-pemberontakan’i seperti : DIITII, APRA, RMS, Andi Azis, Kahar Muzakar, PRRI/Permesta, dan lain-lain serta terjadinya berbagai penyimpangan dalam penyelenggaraan negara sehingga timbul Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali pada UUD 1945, penyimpangan y’ang sangat mendasar adalah mengubah pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila menjadi ideologi Komunis, yaitu dengan meletusnya peristiwa G30S/PKI. Peristiwa ini dapat segera ditumpas berkat perjuangan TNI pada waktu itu bersama-sama rakyat, maka lahir Orde Baru yaitu kembali kepada tatanan kehidupan yang baru dengan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara mumi dan konsekuen. Selama Orde Baru pembangunan berjalan lancar, tingkat kehidupan rakyat perkapita naik, namun penyelenggaraan negara dan rakyat bermental kurang baik sehingga timbul korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) mengakibatkan krisis keuangan, krisis ekonomi dan krisis moneter serta akhimya terjadi krisis kepercayaan yang ditandai dengan turunnya Kepemimpinan Nasional, kondisi tersebut yang menjadi sumber pemicu terjadinya gejolak sosial. Kondisi demikian ditanggapi oleh mahasiswa dengan aksi-aksi dan tuntutan “Reformasi”, yang pada hakekatnya reformasi adalah perubahan yang teratur, terencana, terarah dan tidak merubah/menumbangkan suatu yang sifatnya mendasar Nilai yang terkandung pada era mengisi kemerdekaan adalah semangat dan tekad untuk mencerdaskan bangsa, mengentaskan kemiskinan dan memerangi keterbelakangan, kemandirian, penguasaan IPTEK serta daya saing yang tinggi berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 sehingga siap menghadapi abad ke-21 dalam era globalisasi.
Dari uraian tersebut diatas bahwa sejarah perjuangan bangsa memiliki peranan dalam memberikan kontribusi niJai-niiai kejuangan bangsa dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan untuk tetap utuh dan tegaknya NKRI yaitu SATU INDONESIA SATU.
Proses Bangsa Yang Menegara.
Proses bangsa menegara adalah suatu proses yang memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya bangsa, di mana sekelompok manusia yang ada di dalamnya merasakan sebagai bagian dari bangsa dan terbentuknya negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsa serta dirasakan kepentingannya oleh bangsa itu, sehingga tumbuh kesadaran untuk mempertahankan tetap tegak dan utuhnya negara melalui upaya Bela Negara. Dalam rangka upaya Bela Negara agar dapat terlaksana dengan baik apabila tercipta pola pikir, sikap dan tindak/perilaku bangsa yang berbudaya sebagai dorongan/motivasi adanya keinginan untuk sadar Bela Negara sebagai berikut : Bangsa Yang Berbudaya, artinya bangsa yang mau melaksanakan hubungan dengan penciptanya “Tuhan” disebut Agama; Bangsa Yang Mau Berusaha, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut Ekonomi; Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan lingkungan, berhubungan sesamanya dan alam sekitarnya disebut Sosial; Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan Kekuasaan, disebut Politik; Bangsa Yang Mau Hidup Aman Tenteram dan Sejahtera, berhubungan dengan rasa kepedulian dan ketenangan serta kenyamanan hidup dalam negara disebut Pertahanan dan Keamanan.
Pada zaman modern adanya negara lazim_ya dibenarkan oJeh anggapan-anggapan atau pandangan kemanusiaan. Demikian pula halnya menurut bangsa Indonesia, sebagaimana dirumuskan di dalam Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945, adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan, yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan harus dihapuskan. Apabila “dalil” inj kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok “baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama manusia (penjajahan) harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah teori pembenaran paling mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang kedua yang memerlukan suatu analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, mengapa dalam penerapannya sering timbul pelbagai ragam konsep bernegara yang kadang-kadang dapat saling bertentangan. Perbedaan konsep tentang negara yang dilandasi oleh pemikiran ideologis adalah penyebab utamanya, sehingga perlu kita pahami filosofi ketatanegaraan tentang makna kebebasan atau kemerdekaan suatu bangsa dalam kaitannya dengan ideologinya. Namun di dalam penerapannya pada zaman modern, teori yang universal ini didalam kenyataannya tidak diikuti orang. Kita mengenal banyak bangsa yang menuntut wilayah yang sama, demikian pula halnya banyak pemerintahan yang menuntut bangsa yang sama. Orang kemudian beranggapan bahwa pengakuan dari bangsa lain, memerlukan mekanisme yang memungkinkan hal tersebut adalah lazim disebut proklamasi kemerdekaan suatu negara.
Perkembangan pemikiran seperti ini mempengaruhi pula perdebatan di dalam PPKI, baik didalam membahas wilayah negara maupun di dalam merumuskan Pembukaan UUD 1945 yang sebenarnya direncanakan sebagai naskah Proklamasi. Oleh karena itu merupakan suatu kenyataan pula bahwa tidak satupun warga negara Indonesia yang tidak menganggap bahwa terjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pada waktu Proklamasi 17 Agustus 1945, sekalipun ada pihak-pihak terutama luar negeri yang beranggapan berbeda dengan dalih teori yang universal
Dari uraian tersebut diatas bahwa sejarah perjuangan bangsa memiliki peranan dalam memberikan kontribusi niJai-niiai kejuangan bangsa dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan untuk tetap utuh dan tegaknya NKRI yaitu SATU INDONESIA SATU.
Proses Bangsa Yang Menegara.
Proses bangsa menegara adalah suatu proses yang memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya bangsa, di mana sekelompok manusia yang ada di dalamnya merasakan sebagai bagian dari bangsa dan terbentuknya negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsa serta dirasakan kepentingannya oleh bangsa itu, sehingga tumbuh kesadaran untuk mempertahankan tetap tegak dan utuhnya negara melalui upaya Bela Negara. Dalam rangka upaya Bela Negara agar dapat terlaksana dengan baik apabila tercipta pola pikir, sikap dan tindak/perilaku bangsa yang berbudaya sebagai dorongan/motivasi adanya keinginan untuk sadar Bela Negara sebagai berikut : Bangsa Yang Berbudaya, artinya bangsa yang mau melaksanakan hubungan dengan penciptanya “Tuhan” disebut Agama; Bangsa Yang Mau Berusaha, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut Ekonomi; Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan lingkungan, berhubungan sesamanya dan alam sekitarnya disebut Sosial; Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan Kekuasaan, disebut Politik; Bangsa Yang Mau Hidup Aman Tenteram dan Sejahtera, berhubungan dengan rasa kepedulian dan ketenangan serta kenyamanan hidup dalam negara disebut Pertahanan dan Keamanan.
Pada zaman modern adanya negara lazim_ya dibenarkan oJeh anggapan-anggapan atau pandangan kemanusiaan. Demikian pula halnya menurut bangsa Indonesia, sebagaimana dirumuskan di dalam Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945, adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan, yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan harus dihapuskan. Apabila “dalil” inj kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok “baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama manusia (penjajahan) harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah teori pembenaran paling mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang kedua yang memerlukan suatu analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, mengapa dalam penerapannya sering timbul pelbagai ragam konsep bernegara yang kadang-kadang dapat saling bertentangan. Perbedaan konsep tentang negara yang dilandasi oleh pemikiran ideologis adalah penyebab utamanya, sehingga perlu kita pahami filosofi ketatanegaraan tentang makna kebebasan atau kemerdekaan suatu bangsa dalam kaitannya dengan ideologinya. Namun di dalam penerapannya pada zaman modern, teori yang universal ini didalam kenyataannya tidak diikuti orang. Kita mengenal banyak bangsa yang menuntut wilayah yang sama, demikian pula halnya banyak pemerintahan yang menuntut bangsa yang sama. Orang kemudian beranggapan bahwa pengakuan dari bangsa lain, memerlukan mekanisme yang memungkinkan hal tersebut adalah lazim disebut proklamasi kemerdekaan suatu negara.
Perkembangan pemikiran seperti ini mempengaruhi pula perdebatan di dalam PPKI, baik didalam membahas wilayah negara maupun di dalam merumuskan Pembukaan UUD 1945 yang sebenarnya direncanakan sebagai naskah Proklamasi. Oleh karena itu merupakan suatu kenyataan pula bahwa tidak satupun warga negara Indonesia yang tidak menganggap bahwa terjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pada waktu Proklamasi 17 Agustus 1945, sekalipun ada pihak-pihak terutama luar negeri yang beranggapan berbeda dengan dalih teori yang universal
Langganan:
Postingan (Atom)